IkLaN

IkLaN

Prestasi International

IkLaN

IkLaN

Rabu, 06 Desember 2017

Douglas McArthur

Douglas McArthur

Daouglas McArthur, Sempat Mengundurkan Diri dari Militer AS tapi Justru Menjadi Penentu Kemenangan Perang

Douglas McArthur | lifedaily


Intisari-Online.com - Douglas MacArthur adalah jenderal Amerika yang memainkan peran terbesar dalam Perang Dunia II.

Ia terlibat mulai dari awal perang hingga memimpin upacara menyerahnya Jepang di atas kapal perang USS Missouri pada 2 November 1945.

Ia juga menjadi panglima pendudukan di Jepang dan berhasil membawa demokrasi serta merekontruksi negeri matahari terbit itu.

MacArthur lahir di asrama tentara di Little Rock, Arkansas, pada 16 Januari 1880.

Ayahnya adalah seorang perwira militer yang sukses, Jenderal Arthur MacArthur (meninggal 1912) yang pernah memimpin pendudukan AS di Filipina.

Uniknya, tatkala Jepang memulai perang, saat it, seperti ayahnya, Douglas MacArthur sedang menjabat sebagai Panglima AD (US Army) di Timur Jauh yang berkedudukan di Filipina.



Sebelumnya MacArthur antara lain bertugas dalam PDI melawan Jerman, kemudian dikirim ke Filipina untuk menyusun pertahanan negeri itu sebelum mendapat kemerdekaannya.

Tahun 1937 MacArthur sempat mundur dari US Army sebagai protes karena dirinya dipindahkan dari Filipina sementara tugasnya sebenarnya belum rampung.

Namun ketika ketegangan dengan Jepang semakin  meninggi, tahun 1941 ia dipanggil lagi untuk menjadi panglima di Timur Jauh.

Sewaktu Jepang menginvasi Filipina, MacArthur dengan gemilang memimpin perlawanan serta menyiapkan pertahanan di Bataan dan Teluk Manila.

Tapi demi keselamatan MacArthur,  Presiden AS Roosevelt  kemudian memerintahkannya untuk  meninggalkan Filipina menuju ke Australia.

Dari Australia MacArthur kemudian menyusun lagi kekuatan pasukan Sekutu dan akhirnya berhasil merebut  Filipina dari pasukan Jepang.

Pasca PD II, MacArthur terjun lagi dalam Perang Korea (1950-1953) untuk memimpin pasukan PBB dan berhasil memukul mundur pasukan Korea Utara dari wilayah Korea Selatan.

Korut yang kemudian dibantu oleh China, membuat MacArthur berencana melancarkan serangan langsung ke China.

Tapi rencana MacArthur itu ternyata bertentangan dengan Presiden AS saat itu Harry Truman mengingat ekalasi peperangan bisa meluas dan makin tak terkendali.

Truman lalu mencopot MacArthur dan jenderal yang sudah kenyang pengalaman perang ini pun kembali ke AS.



Ketika kembali ke AS, MacArthur disambut sebagai pahlawan oleh rakyat AS.

Dalam pidato perpisahan di Kongres, ia menutupnya dengan kata-kata yang sangat terkenal dan sangat legendaris hingga saat ini; “Old soldiers never die, they just fade away.”

MacArthur meninggal pada 5 April 1964 dan dikenal sebagai tokoh kontroversial, arogan, namun mampu membuktikan diri sebagai salah satu jenderal terhebat dalam sejarah peperangan.

Reporter : Agustinus Winardi 

Editor : Moh Habib Asyhad


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung :D
Sukses selalu dan Salam Hormat :)
*)

Golden Disk Awards 2018

Golden Disk Awards 2018

IkLaN